Kamis, 03 November 2011


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WG DENGAN HARGA
DIRI  RENDAH KRONIS DI RUANG NAKULA
 RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 5-7 APRIL 2011

I.     Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 April pukul 09.00 wita di RSUD Sanjiwani Gianyar. Data diperoleh melalui observasi, catatan medik klien dan wawancara dengan klien.

A.   Identitas                Klien                                       Penanggung jawab

Nama klien             : “WG”                                    TS   
Umur                      : 45 tahun                                27 tahun
Jenis kelamin          : Laki -Laki                             Laki - Laki
Pendidikan             : SMP                                      SLTA
Agama                    : Hindu                                    Hindu
Pekerjaan                : -                                             Pegawai Swasta
Suku/Bangsa          : Bali                                        Bali
Status Perkawinan  : Sudah menikah                     Sudah Menikah
Alamat                    : Br. Jasan Tegallalang            Br. Jasan Tegallalang
No Cm                    :  361736        
Hubungan dg klien :                                               Anak Kandung

B.   Alasan masuk
Klien datang diantar oleh keluarganya ke RSUD Sanjiwani tanggal 31 Maret 2011. Pasien dikeluhkan menderita penyakit diabetes Mellitus sejak 5 tahun yang lalu dan terdapat luka di kaki kanan. Mual (+), muntah (-), sakit kepala (-), makan minum menurun, riwayat pingsan (+), BS = 583 mg/dl.

C.     Faktor Predisposisi
1.      Klien sudah mempunyai riwayat penyakit DM kurang lebih dari 5 tahun yang lalu.
2.      Klien mengatakan sudah rutin berobat ke puskesmas.
3.      Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik maupun kekerasan dalam keluarga.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

D.    Faktor Presipitasi
      Klien sekarang tinggal dengan istri, dan anak-anaknya. Klien takut  jika memikirkan penyakitnya. Klien mengatakan takut saat penyakitnya tiba-tiba kambuh terutama saat terasa nyeri. Klien cemas tidak bisa melakukan aktivitas sehari – hari seperti sebelum menderita diabetic foot pada telunjuk kaki kanan.

E.     Pemeriksaan Fisik
1.  Tanda – Tanda Vital
      a. TD   : 130/80mmHg            c. Tax  : 36,2  0C
      b. N     : 80 x /menit                d. RR  : 20  x/menit
 2.  Ukur
      a. TB   : tidak terkaji
      b. BB   : tidak terkaji
3.  Keluhan Fisik
      Klien mengeluh merasa malu akibat adanya luka ( diabetic foot ) dikaki kanan        dan jari telunjuknya sudah tidak ada dan kondisinya yang tidak stabil.
      Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah











F.      Psikososial

1.      Genogram

             








 










                   Keterangan :
                                    : perempuan                                : klien








 

                                    : laki-laki                                     : meninggal
                                    : orang terdekat dgn klien          : meninggal

Penjelasan Genogram :
            Klien adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Klien sudah menikah dan      mempunyai 2 orang anak, laki-laki dan perempuan. Ada anggota keluarga yang memiliki penyakit DM yaitu ibu klien.

2.      Konsep Diri
a.       Citra tubuh
Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah wajahnya dan bagian tubuh yang tidak disukai adalah kakinya karena jari telunjuk kaki kanan sudah hilang tanpa klien sadari.
Masalah Keperawatan : Gangguan Citra Tubuh
b.      Identitas diri
Dulu klien bekerja sebagai supir. Klien cukup puas dengan perkerjaannya  karena dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Klien menyadari dirinya sebagai seorang laki-laki dan tahu tugas-tugas seorang laki – laki. Tapi sekarang klien sudah tidak bekerja karena sakit yang dideritanya, namun klien tidak berkecil hati karena tidak bekerja lagi karena kebutuhan sehari-hari sudah ditanggung oleh anak pertamanya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
c.       Peran diri
Sebelum sakit, klien berperan sebagai anggota organisasi di Banjar Jasan Tegallalang dan mampu menjalankan tugas sesuai dengan perannya tersebut.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
d.      Ideal diri
Klien berharap, klien masih mampu melakukan aktivitas seperti sebelum sakit, klien juga berharap agar bisa cepat sembuh.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
e.       Harga diri
Klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan orang lain, klien merasa sedikit malu dengan kondisinya saat ini yaitu jari telunjuk kaki kanannya hilang tanpa disadari.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3.      Hubungan sosial
     Klien mengatakan orang yang terdekat dalam hidupnya adalah istri klien. Klien     akan bercerita pada istrinya jika mempunyai masalah. Klien juga mengatakan           ikut berperan aktif dalam organisasi di Banjar Jasan Tegallalang.
     Masalah Keperawatan: tidak ada.

4.      Spiritual
Klien beragama Hindu dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Klien rajin sembahyang setiap hari.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
G.    Status Mental
1.      Penampilan
Klien  berpenampilan cukup, klien menggunakan sarung kotak-kotak berwarna merah dan memakai baju kaos singlet, rambut cukup bersih dan rapi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2.      Pembicaraan
Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat, selama proses wawancara klien berbicara mengenai satu topik dengan jelas.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3.      Aktivitas motorik
Saat wawancara klien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan yang diulang-ulang ataupun gemetar.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4.      Alam perasaan
Klien mengatakan takut dengan penyakitnya dan klien takut tidak bisa sembuh.
Klien mengatakan khawatir dengan keadaan dan kondisinya saat ini.
Masalah keperawatan : Kecemasan
5.      Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus yang diberikan.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
6.      Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, klien mau menjawab pertanyaan perawat. Kontak mata klien bagus dan klien menatap wajah perawat saat wawancara dan mau menjawab pertanyaan perawat dengan jelas.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7.      Persepsi
      Klien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


8.      Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien singkat dan tidak berbelit-belit, tidak diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu topik.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9.      Isi pikir
      Klien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10.  Tingkat kesadaran
Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumah sakit, klien juga sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat kesadaran klien terhadap waktu, orang dan tempat jelas.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11.  Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu maupun saat ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi klien sudah makan atau belum. Klien tidak pernah mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12.  Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus terhadap apa yang ditanyakan. Pasien tidak mengalami masalah dalam berhitung.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
13.  Kemampuan penilaian
      Klien mengatakan klien dapat menentukan keputusannya sendiri, namun terkadang klien juga meminta bantuan orang lain dalam mengambil keputusan.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
14.  Daya tilik diri
      Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


H.    Kebutuhan Persiapan Pulang

1.         Makan
Klien makan 3 kali sehari secara teratur dan habis satu porsi tiap kali makan. Klien mampu makan secara mandiri .
2.         BAB/BAK
       Klien tidak mampu melakukan BAK dan BAB sendiri. Klien dibantu dalam pemenuhan kebutuhan eliminasinya.
3.         Mandi
       Klien memerlukan  bantuan dalam hal mandi, biasanya klien hanya dilap di tempat tidur sebanyak  2 kali sehari. Klien jarang menyikat gigi dan mencuci rambut. Kebersihan diri klien cukup.
4.         Berpakaian
       Kemampuan mengambil dan memilih pakaian klien saat dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar diatur oleh keluarga. Klien tampak mengenakan baju kaos singlet dan  mengenakan sarung merah kotak – kotak.
5.         Istirahat dan tidur
       Klien biasa tidur siang dari pukul 14.00 wita sampai 16.00 wita , sedangkan tidur malam dari pukul 23.00 sampai 05.00 wita. Persiapan sebelum tidur seperti menyikat gigi dan mencuci kaki tidak  dilakukan. Aktivitas setelah tidur adalah merapikan tempat tidur, mandi atau mencuci muka dan menyikat gigi jarang dilakukan oleh klien.
6.         Penggunaan obat
       Klien mau minum obat yang diberikan oleh perawat sesuai dengan waktunya.
7.         Pemeliharaan kesehatan
       Klien dan keluarga mengatakan jika diperbolehkan pulang, akan tetap teratur melakukan kontrol kesehatan di praktek dokter ataupun di rumah sakit.
8.         Aktivitas di dalam rumah
       Klien mampu melaksanakan aktivitas di dalam rumah seperti merencanakan, mengolah dan menyajikan makanan, merapikan rumah, mencuci pakaian sendiri dan mengatur kebutuhannya sehari-hari.

9.         Aktivitas di luar rumah
       Klien belum mampu melaksanakan aktivitas di luar rumah seperti melakukan perjalanan sendiri.

I.       Mekanisme Koping
Klien mengatakan setiap mempunyai masalah dia tidak mampu memecahkan masalah tersebut sendiri. Klien selalu berdoa kepada Tuhan agar masalahnya bisa selesai.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

J.       Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan masyarakat, keluarga maupun lingkungannya.

K.    Kurang Pengetahuan
Klien mengatakan mengerti tentang penyakitnya, penyebab, maupun pengobatan yang harus dijalankan.

L.     Aspek Medis
Diagnosa Medis          : DM  Type II
Therapi : IVFD RL 28 tetes / menit
               Ondancentron 3 x 1 ampul
               Ranitidine 2 x 1 Ampul
               Cefotaxime 3 x 1 gr
               Novorapid 3 x 6 IU
               Lavemir 1 x 12 IU
PCT 3 x 500mg

M.   Daftar Masalah Keperawatan

1.      Harga Diri Rendah Kronis
2.      Gangguan Citra Tubuh/Body Image
3.      Risiko Kerusakan Interaksi Sosial
N.    Pohon Masalah

Risiko Kerusakan Interaksi Sosial


HDR kronis (CP)
 
 

                                               
                                                           
Gangguan Citra Tubuh/Body Image

                                               
II.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Harga Diri Rendah Kronis
2.      Gangguan Citra Tubuh/Body Image
3.      Risiko Kerusakan Interaksi Sosial















III.   PERENCANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WG DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS DI RUANG NAKULA
RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 5-7 APRIL 2011

Hari/tgl/ jam
Dx. Kep.
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Rasional
Selasa, 5 April 2011
09.00 WITA
Harga diri rendah kronis
TUM :
Klien dapat meningkatkan harga dirinya / harga diri klien meningkat.

TUK :
1.Klien dapat membina hubungan saling percaya









Setelah 1x pertemuan selama 15 menit diharapkan klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat :
-       Wajah klien cerah dan tersenyum
-       Klien mau membalas salam.
-       Klien mau menyebutkan nama sambil berjabat tangan dan ada kontak mata
-       Klien bersedia menceritakan perasaannya









Bina hubungan saling percaya dengan :
-      Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
-      Perkenalkan diri dengan sopan.
-      Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai.
-      Jelaskan tujuan pertemuan.
-      Jujur dan menepati janji
-      Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.










Pembinaan hubungan saling percaya merupakan dasar terjalinnya komunikasi terbuka sehingga meningkatkan rasa komunikasi klien.


2. Klien dapat mengidenti-fikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki



3. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai kemampuan



4. Bantu klien meningkatkan harga dirinya




-           
Setelah 1x pertemuan selama 15 menit diharapkan klien dapat menyebutkan kemampuan yang bisa dilakukan  dari aspek positif dalam dirinya


Setelah 1x pertemuan selama 15 menit diharapkan Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian
Klien dapat menerapkan jadwal yang telah ditetapkan

Setelah 1x pertemuan selama 15 menit diharapkan
klien melakukan kegiatan yang diperitahkan
­      Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
­      Beri pujian pada klien atas kemampuan meningkatkan percaya diri pada klien

Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari






­      Beri kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya
­      Beri pujian jika berhasil
Mengetahui kemampuan positif yang dimiliki klien dan meningkatkan percaya diri klien



Dapat memotivasi klien untuk melakukan aktivitas






Klien dapat memiliki harga diri, rasa percaya diri untuk berinteraksi dengan lingkungn




























IV. PELAKSANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WG DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS DI RUANG NAKULA
RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 5-7 APRIL 2011

Hari/ tgl/Jam
No. DX
/TUK
Implementasi
Evaluasi Formatif
Paraf
Selasa, 5 April 2011
09.00
WITA
I
“ Selamat pagi, Pak.”
“Nama saya Sri Damayanti, biasa dipanggil Sri. Nama Bapak siapa? “
“Saya boleh panggil Bapak siapa?”
Sambil mengulurkan tangan dan berjabatan

“Pak Yan, boleh sya mengobrol dengan Bapak selama 15 menit?”

“Bagaimana rasanya sekarang Pak?”



“Berapa umur Bapak sekarang?”



“Bapak berasal darimana, Pak?”



“Biasanya di rumah Pak Yan melakukan kegiatan apa?”





“Bagaimana rasanya kalau sekarang Pak Yan melakukan kegiatan itu di rumah?”

“Kalau boleh saya tahu apa hobi Pak Yan?”
”Kalau boleh, mengobrol dengan saya”

“Ya itu bagus Pak Yan”



“Pak Yan punya hobi lain?”

“Owwh.. iya...iya.”


“Pak Yan, tanpa terasa kita sudah mengobrol selama 15 menit. Sampai disini dulu ngobrol-ngobrolnya ya.
Bagaimana rasanya setelah ngobrol-ngobrol dengan saya selama 15 menit?”

“Pak Yan, mau besok ngobrol-ngobrol lagi dengan saya?”

“Kira-kira jam berapa Pak Yan mau ngobrol-ngobrol lagi?”

“Dimana tempat kita ngobrol-ngobrol lagi?”

S : “Saya Wayan Genep, panggil saja saya Pak Yan.”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah, klien mau mengulurkan tangan




S : “Iya boleh.”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “sekarang saya merasa sedikit baik.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Umur saya sekarang 45 tahun.”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Saya berasal dari Br. Jasan Tegallalang”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Saya biasanya membantu istri saya melakukan pekerjaan rumah karena saya sudah tidak bekerja lagi”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.”

 S : “Biasa saja.”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Hobi saya mengurus anggrek”.
      Biasanya saya membersihkan anggrek-anggrek itu setiap sore.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah. Pasien tampak tersenyum.

S : “Biasanya saya mengurus ayam-ayam peliharaan saya”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Iya. Saya merasa senang mengobrol dengan adik.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.




S : “Iya boleh!”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Jam 4 sore ya”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Ya, disini saja”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.


Rabu, 6 April 2011
16.00
WITA
II
“Selamat sore Pak Yan, masih ingat dengan saya?”


”Iya Pak Yan. Bagaimana rasanya sekarang? Apa obatnya sudah Pak Yan minum teratur?”


“Sekarang kira-kira Pak Yan punya masalah tidak?”



“Bagaimana biasanya Pak Yan dengan keluarga atau tetangga, apa punya masalah?”


“Apa yang Bapak banggakan pada diri Bapak?”





“Biasanya kalau Pak Yan punya masalah Bapak membicarakannya dengan siapa?”




“Pak Yan, tanpa terasa sudah 15 menit kita ngobrol-ngobrol. Sampai disini dulu ya Pak. Bagaimana rasanya setelah ngobrol-ngobrol dengan saya selama 15 menit?”

“Pak Yan, mau ngobrol-ngobrol dengan saya lagi besok?”

“Kira-kira jam berapa besok Pak Yan mau ngobrol-ngobrol lagi dengan saya?”

“Dimana tempat kita ngobrol-ngobrol lagi Pak?”

S : “Selamat sore, Sri ya?”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Saya baik-baik saja. Saya sudah minum obat yang diberikan dengan teratur”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Masalah saya sekarang cuma penyakit kencing manis saya saja”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.
S : “ Tidak ada masalah dik. Baik-baik saja. Saya hanya malu dengan keadaan saya saat ini.
O :”Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Saya paling suka dengan mata saya dan saya tidak suka dengan kaki saya karena jarinya hilang”.
O : :”Kontak mata baik, pasien tampak sedikit malu.

S : “Biasanya saya membicarakannya dengan keluarga saya”.
Istri saya biasanya mau mendengarkan saya bicara.”
O : Kontak mata baik, pasien tampak  gelisah.

S : “Ya saya senang ngobrol-ngobrol dengan adik.”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.




S : “Iya boleh!”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Jam 2 siang saja lagi”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Iya disini saja lagi”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah dan mau tersenyum.

Kamis, 7 April 2011
16.00 WITA
III
“Selamat siang Pak Yan, masih ingat dengan saya?”


”Pak Yan, bagaimana rasanya sekarang?” Apa obat sudah Bapak minum dengan teratur?



“Biasanya kalau Pak Yan mempunyai masalah, bagaimana cara Pak Yan mengatasinya?”

“Ya itu bagus Pak, supaya tidak berat pikiran Bapak”.

“Pak Yan, tanpa terasa sudah 15 menit kita ngobrol-ngobrol. Sampai disini dulu ya Pak. Bagaimana rasanya setelah ngobrol-ngobrol dengan saya selama 15 menit?”

“Besok kita tidak ketemu lagi Pak, waktu saya praktek disini sudah selesai. Pak Yan harus ingat apa saja yang telah kita obrolkan”. Terimakasih Pak.
S : “Selamat siang, Sri ya?!”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Sekarang saya sudah merasa baik dan obat juga sudah saya minum dengan teratur”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Biasanya saya bercerita dengan keluarga dan anak-anak saya.
Setelah itu lega dah perasaan saya”.
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.

S : “Ya saya senang ngobrol-ngobrol dengan adik.”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah.




S : “Iya terimakasih juga dik!”
O : Kontak mata baik, pasien tampak ramah dan kooperatif dengan anjuran perawat serta klien mau tersenyum.



V. EVALUASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WG DENGAN HARGA
DIRI RENDAH KRONIS DI RUANG NAKULA
RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 5-7 APRIL 2011

Hari/ Tgl/Jam
No. DX /TUK
EVALUASI
PARAF
Selasa, 5 April 2011
09.15
WITA
DX 1/ TUK I
S : “Saya Wayan Genep, panggil saya Pak Yan saja.”
“Saya sekarang sudah merasa sedikit baikan.”
 “Umur saya sekarang 45 tahun.”
 “Saya dari Br. Jasan Tegallalang”.
 “Saya biasanya membantu istri saya melakukan pekerjaan rumah karena saya sudah tidak bekerja lagi”.
 “Hobi saya mengurus anggrek dan ayam-ayam peliharaan saya.”    
O : Kontak mata klien baik, pasien tersenyum dan tampak ramah.
A : TUK I Tercapai
P  : Lanjutkan TUK 2

Rabu, 6 April 2011
16.15
WITA
DX 1/ TUK II
S : “Saya baik-baik saja dan saya sudah minum obat dengan teratur.
“Masalah saya sekarang cuma penyakit kencing manis saya saja dan saya malu dengan keadaan saya saat ini”.
“Bagian tubuh yang saya suka adalah mata saya dan tidak suka dengan kaki saya”.
“Biasanya saya bercerita dengan keluarga saya”.
“Istri saya biasanya mau mendengarkan saya cerita.”
O :  Kontak mata baik
Klien sempat gelisah,
Klien mau menjawab pertanyaan yang diberikan.
A : TUK 2 Tercapai
P : Lanjutkan TUK 3

Kamis, 7 April 2011
16.15 WITA
DX 1/ TUK III
S : “Sekarang saya sudah merasa baik dan obat juga sudah saya   
      minum dengan teratur”.
“Biasanya saya bercerita dengan keluarga dan anak-anak saya. Setelah itu lega dah perasaan saya”.
O :  Kontak mata baik
Klien tampak ramah dan kooperatif dengan anjuran perawat
Klien mau tersenyum.
A : TUK 3 Tercapai
P : Pertahankan kondisi


                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar