Minggu, 20 November 2011

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Stroke

Pengertian
Stroke adalah deficit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal otak yang terkena. (WHO 1989)


Etiologi
a.       Hipertensi
b.      Aneurisma pembuluh darah cerebral
c.       Kelainan jantung / penyakit jantung
d.      Diabetes melitus (DM)
e.       Usia lanjut
f.        Polocitemia
g.       Peningkatan kolesterol (lipid total)
h.      Obesitas
i.        Perokok
j.        Kurang aktivitas fisik
Klasifikasi stroke :
1.       Stroke hemoragik

Pembuluh darah otak yang pecah menyebabklan darah mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat di konpensasi tubuh akan menimbulkan peningkatan TIK (tekanan intra kranial) yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga menimbulkan kematian. Di samping itu darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak.

2.       Stroke non hemoragik

Iskemia di sebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah ke otak oleh trombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke arah trombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks. Iskemia tersebut yang akhirnya menjadi infark pada jaringan otak.

Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri cerebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologis fokal dan pendarahan pada otak terjadi karena pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.

Pemeriksaan diagnostik :

a.      Laboratorium : mengarah kepada pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, kolesterol, dan bila perlu analisa gas darah, dsb
b.      CT scan kepala untuk mengetahui lokasi luasnya perdarahan atau infark
c.       MRI utnuk mengetahui adanya edema, infark, hematom dan bergesernya struktur otak
d.     Angiografi untuk mengetahui penyebab gambaran yang jelas mengenai pembuluh darah yang terganggu
Penatalaksanaan medis :

a.       Posisi badan dan kepala antara 20-30 derajat, posisi miring jikalau muntah-muntah
b.      Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu diberikan oksigen sesuai kebutuhan
c.       Tanda-tanda vital diusahakan agar stabil
d.      Bed rest total dan mobilisasi bertahap jika hemodinamika sudah stabil
e.       Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
f.        Hindari penggunaan carian glucosa murni atau cairan hipotonik
g.       Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan sudak baik, dan bila kesadaran menurun dan atau adanya gangguan menelan sebaiknya di pasang NGT
h.      Hindari kenaikan suhu tubuh, batuk, konstipasi, atau suction berlebihan yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan intra kranial

Rencana Asuhan Keperawatan Stroke
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN & KRITERIA HASIL
INTERVENSI
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sputum (karena kelemahan, kehilangannya refleks batuk)
Klien mampu mempertahankan jalan nafas dengan baik, dengan kriteria hasil :
1.       Bunyi nafas vesikuler
2.       RR normal
3.       Tidak ada tanda-tanda cianosis dan pucat
4.       Tidak ada sputum

1.       Auskultasi bunyi nafas
2.       Ukur tanda-tanda vital
3.       Berikan posisi semifowler sesuai kebutuhan
4.       Lakukan penghisapan lendir dgn pasang OPA jika kesadarannya menurun
5.       Bila sudah memungkinkan lakukan fisioterapi dada dan latihan nafas dalam
6.       Kolaborasi dengan dokter dan tim medis lain dalam pemberian oksigen, pemeriksaan laboratorium
7.       Pemberian obat sesuai kebutuhan
Penurunan perfusi serebral b.d adanya pendarahan, edema atau oklusi pembuluh darah cerebral
.....
......
Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler, kelemahan hemiparise
......
......
Gangguan komunikasi verbal b.d kerusakan neuromuskuler, kerusakan sentral bicara
......
......
(Resiko) gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake nutrisi tidak adekuat
......
......
Perubahan persepsi-sensori b.d perubahan transmisi saraf sensori, integrasi perubahan psikologi
......
......
Kurang kemampuan merawat diri b.d kelemahan gangguan neuromuskuler, kekuatan otot menurun, penuruna koordinasi otot, depresi, nyeri, kerusakan persepsi
......
......
Risiko cedera d.b gerakan yang tidak terkontrol selama penurunan kesadaran
......
......

Kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit dan perawatannya b.d kurangnya informasi, keterbatasankognitif, tidak mengenal sumber

......

......

Mungkin di antara teman-teman se-profesi ada yang ingin menambahkan tulisan dari artikel yang saya tulis ini, tanda petik (......) silahkan di isi, terima kasih!

http://sudut-sehat.blogspot.com/2011/11/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar